Kelompok 2
1. Syarifah Najmah (2211501014)
2. Julian Duwi Prasetya (2211501002)
3. Nazwa Rafilla (2211501011)
4. Rafita Kusuma (2211501023)
5. Nurul Afifah Djanti (2211501039)
6. Dimas Edwin Saputra (2211501033)
7. Muhammad Luthfi Abdillah (2211501044)
8. Muhammad Zikry Muzaki (2211501009)
9. Faiz Naufal Putra Guntur (2211501043)
10. Ody Pangestu Wicaksono (2211501020)
11. Yunan Al-Husaini (2211501052)
Terdapat beberapa faktor manusia yang mempengaruhi interaksi manusia dan komputer, di antaranya:
1) Pengalaman pengguna: Pengguna yang lebih berpengalaman cenderung lebih cepat dan efektif dalam menggunakan antarmuka komputer.
2) Motivasi: Pengguna yang memiliki motivasi yang tinggi cenderung lebih tertarik untuk menguasai antarmuka komputer dan mencari cara-cara baru untuk meningkatkan kinerja mereka.
3) Kognisi manusia: Faktor kognitif, seperti memori, pemahaman bahasa, dan persepsi visual, dapat mempengaruhi interaksi pengguna dengan komputer. Orang yang memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik mungkin lebih mampu mengingat instruksi yang diberikan oleh komputer atau lebih mudah memahami antarmuka pengguna.
4) Emosi: Misalnya, kelelahan, frustrasi, dan kecemasan dapat mempengaruhi kinerja pengguna dan membuat mereka lebih sulit untuk berinteraksi dengan komputer.
5) Budaya dan latar belakang: Manusia dari latar belakang yang berbeda mungkin memiliki preferensi dan harapan yang berbeda dalam hal antarmuka pengguna dan perilaku komputer.
Kelima faktor tersebut dapat mempengaruhi interaksi manusia dan komputer, tetapi faktor yang paling mempengaruhi dapat bervariasi tergantung pada situasi dan konteks interaksi. Namun, berdasarkan penelitian dan pengalaman, faktor yang paling sering dianggap mempengaruhi interaksi manusia dan komputer adalah Kognisi Manusia
Kognisi manusia merupakan faktor yang paling dominan dalam interaksi manusia dan komputer dikarenakan manusia merupakan subjek utama dalam interaksi tersebut. Proses kognitif manusia seperti memahami instruksi, mengingat informasi, menafsirkan informasi, dan menyelesaikan masalah sangat diperlukan dalam interaksi tersebut.
Selain itu, kognisi manusia juga dapat memengaruhi persepsi dan pemahaman manusia terhadap antarmuka dan fitur yang tersedia pada perangkat lunak. Jika pengembang perangkat lunak tidak mempertimbangkan kemampuan kognitif pengguna dalam merancang antarmuka atau fitur, pengguna dapat merasa kesulitan atau bahkan frustasi dalam menggunakan perangkat tersebut.
Comments
Post a Comment