Pertemuan 3_Kerangka Kerja untuk Memahami Interaksi

    Kerangka kerja untuk memahami interaksi dengan komputer terdiri dari beberapa konsep dan elemen penting. Berikut adalah beberapa poin yang menjelaskan kerangka kerja tersebut:

 

1.      Siklus Tindakan Evaluasi/Eksekusi:

·         Goal: Kejadian atau hasil yang diinginkan oleh pengguna.

·         Eksekusi: Melakukan tindakan dalam dunia nyata untuk mencapai tujuan.

·         Dunia Nyata: Tempat di mana pengguna melakukan tindakan dengan memanipulasi objek.

·         Evaluasi: Validasi pengguna terhadap tindakan yang dilakukan dan perbandingan dengan tujuan yang ditetapkan sebelumnya.

2.      Tujuh Langkah Tindakan:

Menjelaskan langkah-langkah dalam siklus tindakan, termasuk goal, eksekusi, evaluasi, dan pemisahan antara keinginan pengguna dengan apa yang dapat dilakukan oleh sistem.

 

3.      Jarak Pemisah Eksekusi (Gulf of Execution):

Mengacu pada perbedaan antara keinginan pengguna dan apa yang dapat dilakukan oleh sistem. Contohnya adalah jika pengguna ingin menyimpan file tetapi tidak ada pilihan "simpan" dalam menu file, maka ada jarak pemisah eksekusi antara keinginan pengguna dan kemampuan sistem.

 

4.      Jarak Pemisah Evaluasi (Gulf of Evaluation):

Menjelaskan kesulitan yang dihadapi pengguna dalam mengartikan status sistem dan sejauh mana desain antarmuka membantu pengguna menemukan dan memahami status sistem. Misalnya, jika pengguna tidak menyadari bahwa keyboard berada dalam mode Caps Lock karena tidak ada indikator yang jelas, maka ada jarak pemisah evaluasi antara pengguna dan sistem.

 

5.      Kerangka Kerja Interaksi:

Menyediakan pandangan pengguna terhadap interaksi dengan sistem, dengan komponen utama berupa sistem (S), pengguna (P), masukan (M), dan keluaran (K).

 

6.      Fase Eksekusi pada Siklus Interaksi:

Terdiri dari tahap artikulasi, pengerjaan, dan penyajian, di mana pengguna merumuskan tujuan, masukan diterjemahkan ke dalam bahasa mesin, dan sistem menyajikan hasil operasi dalam bahasa keluaran.

 

7.      Fase Evaluasi pada Siklus Interaksi:

Melibatkan langkah-langkah observasi dan artikulasi oleh pengguna untuk membandingkan hasil yang muncul dengan tujuan awal dan memeriksa kesesuaian dengan bahasa tugas dan masukan yang digunakan.

 

Selain itu, untuk mengatasi kompleksitas interaksi, perancang perlu memahami cara pengguna melihat, merasakan, dan mengatasi kompleksitas dalam lingkungan kerja mereka. Dalam upaya ini, perancang menggunakan pemodelan sistem, gambaran sistem, dan model mental pengguna sebagai alat untuk memahami dan merancang interaksi yang lebih baik.

 

Model mental adalah proses di mana pengguna menciptakan kerangka kerja tentang suatu proses atau cara kerja suatu objek. Semakin dekat model mental pengguna dengan model konseptual yang diciptakan oleh perancang, semakin mudah pengguna berinteraksi dengan sistem.

 

Konsep pemetaan menjelaskan bagaimana pengguna menghubungkan satu objek dengan objek lain, sedangkan jarak semantik dan artikulatori membantu memahami hubungan fungsionalitas sistem dengan kebutuhan pengguna. Affordance adalah aspek perancangan yang menunjukkan bagaimana objek harus digunakan dan memiliki sifat subyektif yang bervariasi antar individu.

 

Dengan memahami dan menerapkan kerangka kerja ini, perancang dapat merancang interaksi yang lebih intuitif, mengurangi kompleksitas, dan meningkatkan pengalaman pengguna dalam berinteraksi dengan sistem komputer.


Comments